MENANTU SANTRI DAN ANAK SEKOLAHAN

Ada seseorang memiliki dua menantu, satu keluaran dari pesantren, satunya lagi keluaran dari sekolah umum. Suatu saat sang mertua mengumpulkan menantunya guna mencoba kemampuan menantunya itu dengan memberikan pertanyaan. Setelah dua menantunya berkumpulkemudian sang mertua berkata : "Menantuku yang baik, aku mau bertanya kepada kalian dengan satu pertanyaan, nanti dari kalian masing-masing harus menjawab dengan kemampuan kalian", kata sang mertua. "Pertanyaannya adalah : Mengapa pohon bonsai tidak bisa besar dan tinggi hanya kecil dan pendek terus ?" Kemudian sang mertua berkata lagi, "sekarang saya ingin tahu jawaban dari menantuku yang dari Pesantren."
Santri yang ditunjuk untuk menjawab langsung menjawab. "Sebab Allah menghendaki pohon bonsai seperti itu kalau saja Allah menghendaki pohon bonsai besar dan tinggi pasti pohon itu akan besar dan tinggi." Setelah sang mertua mendengarkan jawaban menantunya yang dari pesantren lalu sang mertua meminta jawaban dari menantu yang satunya. "Sekarang apa jawabanmu !" tanya mertua pada menantu yang lulus dari sekolah umum. "Kalau jawaban saya beda dengan jawaban saudaraku," jawab sang menantu. "Lantas apa jawaban kamu?, tanya sang mertua. "Jawaban saya yaitu sebab pohon bonsai tidak terkenakan sinar matahari, jadi maklum saja andaikan pohon bonsai itu tidak bisa besar dan tinggi". Santri dengan mendengarkan jawaban saudaranya yang tidak tepat dalam benaknya langsung menyangkal. Sifat santrinya keluar yaitu mudah menyangkal kalau tidak terima, seraya berkata, "saya tidak terima atas jawaban tadi bapak mertua. "Sebab jawaban yang di sampaikan oleh saudaraku tidak terbukti, kalo memang seperti itu kenapa rambut alis yang selalu terkena sinar matahari tidak pernah panjang, pendek terus sedangkan rambut yang ada salam sarung terus memanjang padahal tidak terkena cahaya matahari dikarenakan tertutup sarung." Dengan sangkalan santri menantu yang dari sekolahan bengong seraya berkata, "Iya.....iya." Setelah sang mertua mendengar dua jawaban dari dua menantunya lalu berkata, "Ya sudah! Saya simpulkan ternyata jawaban yang tepat yang tidak bisa di sangkal lagi yaitu jawaban menantuku yang dari Pesantren."



HIKMAH
     Hikmah yang diambil dari cerita diatas yaitu :
  1. Berbeda pendapat itu wajar, apa lagi dua orang tadi lain pendidikannya.
  2. Jawaban apa saja, mesti ada sisi kelemahannya kecuali dengan jawaban kehendak Allah pasti benar. Meskipun seperti itu tapi jangan seenaknya kita menjawab dengan jawaban santri tadi, kita jawab dulu dengan jawaban yang bisa di terima akal setelah tidak mampu baru dengan jawaban tadi. Sebab kalau kita dikasih pertanyaan lalu kita jawab dengan jawaban tadi terus maka kita tidak dipercaya lagi untuk menjawab dari suatu pertanyaan.

Ajaklah manusia kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan penuturan yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. (Ayat Al_Qur'an).

 
2012 MENAPAK KEHIDUPAN | Header Image by Game Wallpapers
Avatar Gamezine Designed by Cheapest Tablet PC
Supported by Phones 4u